Sekda Way Kanan Melakukan Pembohongan Publik, Mengenai Rapid Tes

669

Way Kanan-jejaring09.com-Sekertaris Daerah Kabupaten Way Kanan (Sekdakab) Saipul, S.Sos.,M.IP, sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Way Kanan melakukan pembohongan publik, dalam hal pelaksanaan Rapid tes terhadap 664 orang. Pernyataan Sekdakab tersebut ini dilansir dari salah satu media online pada tanggal 17 Juni 2020, Rabu (24/6/2020)

Dimana Saipul mengatakan pihaknya telah melakukan rapid test ke 664 orang. Dari hasil rapid test tersebut enam orang positif, namun dari enam orang tersebut lima di antaranya dinyatakan sembuh. Ternyata pernyataan Sekda tersebut tidak sesuai dengan hasil temuan di lapangan.

Hasil Investigasi Ketua Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (PD IWO) Kabupaten Way Kanan beserta jajaran Fito Alistiyadi, S.H mengatakan berdasarkan dari temuan data yang dikumpulkan dilapangan. Terbukti pernyataan Sekda tersebut tidak benar alias pembohongan terhadap publik, dimana Sekda mengatakan pihaknya telah melakukan rapid test ke 664 orang.

Setelah kami lakukan investigasi di dua UPT Puskesmas. Yakni Puskesmas Gunung Labuhan, Puskesmas Baradatu dan Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin Pagar Alam (RSUD ZAPA), dimana kedua puskesmas tersebut sebagai puskesmas induk dan telah bersertifikasi, ternyata hasil data yang kami dapat hanya 136 orang yang telah dilaksanakan rapid tes.

“Ini di UPT Puskesmas dan RSUD ZAPA yang letaknya strategis di jalan Lintas Sumatera. Hanya ada beberapa orang saja, itu pun bukan dalam rangka menyongsong New Normal di Way Kanan,” ungkapnya.

Sebanyak 136 orang yang telah melakukan rapid tes rinciannya sebagi berikut. Untuk Puskesmas Gunung Labuhan hanya 16 orang, 5 orang untuk ODP dan 11 orang yang berkontak langsung dengan OTG, selanjutnya Puskesmas Baradatu hanya 2 orang untuk OTG yang dinyatakan positif, dan yang terakhir di RSUD ZAPA sekitar 118 orang yang melakukan rapid tes. Mereka adalah masyarakat Way Kanan yang ingin membuat surat keterangan sehat, untuk melakukan perjalanan ke luar daerah, lanjut Fito.

“Jadi secara keseluruhan dari data yang didapat dilapang hanya sekitar 136 orang saja. Sedangkan pernyataan Sekda sebelumnya 664 orang, ini jelas pembohong terhadap publik,” jelasnya.

Fito menambahkan, Selan itu, kami juga menekankan kepada jajaran Gugus Tugas agar melakukan rapid tes kepada pekerja kesehatan. Khususnya di RSUD ZAPA dan di Puskesmas.

“Mengingat mereka adalah garda terdepan untuk penanggulangan Pandemi Covid-19, dimana setiap saat mereka berkontak langsung dengan pasien, tanpa ada alasan demi kesehatan tenaga medis,” tegasnya.

Facebook Comments