JEJARING09.COM Lampung Utara – Andre Setiawan bertekad untuk menjadikan tanah kelahirannya menjadi sebuah desa yang menyajikan edukasi budidaya madu lebah Trigona.
Keinginan itu diungkapkan saat sejumlah Wartawan mengunjungi tempat dirinya membudidayakan lebah-lebah cantik yang menghasilkan madu, Yakni Desa Ibul Jaya. Rabu (22/6/2022).
Selain itu, dirinya juga memiliki niatan untuk menjadikan desa Ibul Jaya menjadi pusat budidaya lebah madu trigona. Mimpi besar dari dalam lubuk hatinya adalah, bagaimana caranya masyarakat sekitar dapat menjadi bagian dalam mengembangkan madu Trigona.
” Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di kampung ini,” kata Andre.
Ide-ide tersebut, Berawal dari sebuah pemikiran yang sangat sederhana. Dimana dirinya berfikir bahwa sangat beresiko besar bagi seseorang untuk mendapatkan madu. Yakni dengan cara berjalan berkilo-kilo, memanjat pohon-pohon besar serta tidak jarang terkena sengatan lebah.
Oleh karena itu, dirinya secara otodidak mencoba untuk mendalami cara membudidaya lebah-lebah untuk menghasilkan madu yang berkualitas dengan memanfaatkan lahan sekitar 4 hektar miliknya.
” Coba bayangkan, kita cari madu dihutan, pasti penuh dengan resiko tinggi. Maka muncul ide sederhana saya memulai mengembangkan madu Trigona ini. Ini juga dengan belajar secara autodidak.” Ujar Bapak satu anak ini.
Secara rinci, Andre membeberkan, dua dusun yang ada di Desa Ibul Jaya dalam satu rumah membudidayakan lebah-lebah ini dengan cara memanfaatkan sedikitnya 2 Lok (sarang lebah) trigona. Maka jika dikalikan 500 rumah secara otomatis terdapat 1000 Lok yang dapat dimanfaatkan untuk membudidayakan lebah dengan tujuan menghasilkan madu yang nantinya dapat jual dipasaran.
Menurutnya jika proses ini bisa dijalankan dengan baik, nantinya setiap bulan dalam 1 Lok dipastikan akan menghasilkan madu minimal 1 liter. Jika 2 Lok, maka dalam satu bulan itu mampu menghasilkan 1000 liter madu yang dihasilkan masyarakat dari dua dusun, dan hasilnya sudah tentu untuk masyarakat itu sendiri.
“Dengan begitu kan udah mengangkat perekonomian dan menjadi wilayah percontohan juga, harapannya gitu. Pengennya masyarakat di dua dusun, bisa membudidayakan dua kotak dalam satu rumah milik warga di dua dusun di Desa Ibul Jaya ini.” Imbuhnya.
Dirinyapun sangat optimis, jika tekad dan niat ini dijalani dalam setiap bulan masyarakat bisa menghasilkan sedikitnya 500 mliter madu.
Dirinya mengaku, bahwa saat ini masih fokus bagaimana cara merawat Trigona menjadi lebih baik dengan harapan hasil baik dan tentunya pemasaran yang baik.
“Kemarin total ada sekitar 50 lebih botol yang sudah yang dipasarkan kepada masyarakat sekitar. Dalam satu botol berukuran 250 Mililiter di jual dengan harga Rp.250.000. hal ini karena keterbatasan kemampuan produksi lebah yang masih rendah.” Katanya.
Adapun kemudahan budidaya Lebah Trigona diantaranya tidak menyengat, proses pengembangan lebih mudah karena didaratan, panen lebih mudah dan berkhasiat untuk kesehatan.
“Sepengetahuan saya, madu Trigona ini memiliki kandungan Anti Fungi, anti Bakteri, Anti Oksidan dan kandungan zat Propolis yang kaya akan nutrisi. Catatannya kalau madu murni itu tidak ada kadaluarsa.” Pungkasnya.
Dirinya mengakui bahwa saat ini masih terkendala pada permodalan, namun keadaan itu tidak menjadi suatu alasan untuk mundur dari tanjakan.
” Intinya terus berusaha dan usaha. Karena yakin saja akan ada hasil dalam setiap usaha.” tukasnya. (Diq)