Metro-Jejaring09.com-Jaya Ketua Punk Kota Metro,angkat bicara terkait video pengeroyokan di depan Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai. Video yang viral tersebut memperlihatkan sekelompok anak punk menganiaya seorang pria hingga korban bersimbah darah.
“Insiden pengeroyokan beberapa hari lalu, masyarakat Kota Metro salah mengartikan kejadian tersebut. Kami adalah korban, bukan pelaku. Kami hanya membela diri, karena mendapatkan ancaman yang mengancam nyawa salah satu anggota kami,” kata Jaya saat dikonfirmasi jejaring.2/10/2021
Jaya mengatakan, anak punk Metro tidak berbuat anarki. Insiden tersebut hanya bentuk pembelaan diri.
Dia menceritakan, “anggotanya mendapatkan ajakan membegal oleh warga Lampung Timur, namun menolak.
“Jadi, ada tiga orang warga Lampung Timur menghampiri anggota komunitas punk, dan tiba tiba menampar wajah salah satu anggota kami. Kami hanya diam lalu menanyakan kenapa kami diperlakukan seperti itu, kemudian salah satu dari ketiga warga Lampung Timur itu mengajak kami membegal, sembari mengeluarkan senjata tajam, anggota kami menolak, dan menyabetkan senjata tajam tersebut yang mengakibatkan salah satu anggota punk terluka serius,” katanya.
“Karena aksi itu, demi solidaritas, anggota kami melawan dan terjadilah insiden yang kemudian viral, lalu seakan kami yang dipojokkan,” imbuhnya.
Jaya juga menyampaikan, telah berkomunikasi dengan Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro dan akan memenuhi undangan guna pengarahan, pembimbingan, dan klarifikasi kejadian sebenarnya.
“Kepala Dinas Sosial dan Kasatpol PP memberi undangan kepada kami, guna pengarahan dan bimbingan pembinaan terhadap anak komunitas punk Kota Metro, serta siap membuat komitmen agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya.
Rozi Fernando